Kamis, 27 Desember 2012

Peringatan 8 Tahun Tsunami, Nelayan Aceh Diharamkan Melaut

Peringatan 8 Tahun Tsunami, Nelayan Aceh Diharamkan Melaut

Ilustrasi nelayan
Ilustrasi nelayan (sumber: Suara Pembaruan)
Para nelayan diimbau untuk berzikir dan berdoa bagi para korban tsunami

Seluruh nelayan Aceh diimbau tidak beraktivitas pada Rabu (26/12) besok, guna mengenang sewindu bencana alam tsunami yang melanda kawasan pesisir provinsi itu.

"Sudah menjadi keharusan agar dipatuhi oleh nelayan Aceh untuk tidak melaut sehari pada setiap 26 Desember termasuk tahun ini," kata Ketua Lembaga Hukom Adat Laot atau Panglima Laot Aceh, T Bustamam di Banda Aceh, Selasa (25/12).

Sebagai gantinya, kata Bustama, para nelayan diimbau untuk berzikir dan berdoa bagi para korban tsunami agar mendapat tempat layak di sisi Tuhan.

"Dan berdoa, agar kita yang masih hidup dihindarkan dari musibah," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Lembaga Hukum Adat Laot atau Panglima Laot Aceh Umar Abdul Aziz berharap libur daerah pada 26 Desember dapat menghidupkan kearifan generasi selanjutnya agar lebih siap dan mengetahui tindakan apa saja yang perlu dilakukan. Sehingga, dapat terhindar dari dampak bencana yang mungkin timbul.

"Kita berharap kebijakan yang bernilai edukatif ini dapat dipertahankan. Melalui peringatan tsunami kita tidak hanya berkesempatan mendoakan orang-orang yang menjadi korban, tapi juga dapat mewariskan pengetahuan kepada generasi muda tentang peristiwa itu," kata dia menjelaskan.

Seperti diketahui, pada 2004 silam, Aceh dilanda tsunami besar. Bencana itu menyebabkan sekitar 200 ribu warga hilang dan meninggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar